Bupati OKI Launching Transaksi Digital Qris & BSB Cash

Metrohotnews.com, OKI – Bupati OKI launching transaksi digital Qris dan BSB Cash, di Pasar Kayuagung, Senin, (20/6/2022). Bupati OKI launching transaksi digital Qris dan BSB Cash, di Pasar Kayuagung, Senin, (20/6/2022).
Transaksi digital, kini mulai merambah pasar tradisional dan pelaku UMKM Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Tercatat, puluhan pedagang pasar Kayuagung dan UMKM Bumi Bende Seguguk, sudah menerapkan jual beli secara digital, melalui Qris dan uang elektronik, Bank Sumsel Babel Cash (BSB Cash).
Pemerintah Kabupaten OKI, mendorong upaya perluasan transaksi non tunai itu, bersama Bank Sumsel Babel Cabang Kayuagung.
Tujuannya, untuk memberikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam bertransaksi.
“Bukan hanya ranah pengadaan barang dan jasa pemerintah, kini keuangan digital juga kita dorong berlaku di gerai-gerai UMKM, hingga lapak pedagang pasar tradisional OKI,” ungkap Bupati OKI, H. Iskandar, SE usai launching.
Ia menjelaskan, kebijakan tersebut, Pemkab lakukan untuk kebaikan pembeli dan pedagang.
“Pembeli tidak perlu membawa uang, cukup melalui Qris atau BSB Cash, pedagang juga lebih aman karena semua transaksi tercatat” jelasnya.
Dukungan infrastruktur digital dan mengubah kebiasaan bertransaksi tunai, menurut Iskandar jadi tantangan untuk mengakselerasi ekonomi digital.
“Soal ekonomi digital, kita dihadapkan tantangan infrastruktur, juga bagaimana mengubah kebiasaan masyarakat. Untuk itu perlu sosialisasi,” tandasnya.
Sebelumnya, terang Iskandar, Pemkab OKI telah memberi teladan dengan mendigitalisasi, transaksi pendapatan maupun pengeluaran pemerintah.
“Pembayaran pajak daerah, pembayaran PBB, retribusi perizinan, retribusi uji kendaraan bermotor, juga belanja pemerintah sudah menerapkan transaksi digital,” jelasnya.
Pemkab OKI Menjadi Daerah Maju Penerapan Ekonomi Digital
Deputi Bank Indonesia Sumsel, Igede Arnawa mengatakan, inisiasi Pemkab OKI bersama Bank Sumsel Babel , sangat berarti dalam ekosistem ekonomi digital.
“Pasalnya, pengembangan ekonomi digital memang mesti kita lakukan secara simultan dan saling bersinergi antar banyak pihak”, urainya.
Untuk Provinsi Sumsel, menurut Arnawa Kabupaten OKI, termasuk daerah maju dalam penerapan ekonomi digital
“Dengan capaian indeks digital mencapai 58,8 persen, serta 421 ribu merchan, telah melakukan transaksi digital. OKI sudah menjadi daerah maju dalam penerapan ekonomi digital,” paparnya.
Bank Indonesia, tukas Arnawa, mendorong setiap daerah segera mengimplementasi digitalisasi, pada pemerintahan maupun masyarakat.
“Tak cuma pelaku industri keuangan ataupun perbankan, tapi juga pemerintah sebagai pemangku kebijakan, untuk memperkuat ekonomi digital,” temannya.
Transparansi Retribusi dan Maksimalkan Pajak Daerah
Selain mendukung ekosistem ekonomi digital, elektronifikasi transaksi Kabupaten OKI, juga untuk mendorong tranparansi dan memaksimalkan pendapatan daerah.
“Kita mulai dari retribusi kios, retribusi kebersihan hingga jasa tera/tera ulang sudah menggunakan Qris dan BSB Cash (E-Money)” ungkap Kepala Dinas Perdagangan OKI, H. Alamsyah.
Alamsyah menjelaskan, transaksi menggunakan uang elektronik, selain bisa memaksimalkan PAD, juga bisa memantau retribusi daerah dengan baik.
“Jadi semuanya bisa secara transparan, memaksimalkan PAD dan memudahkan Pemkab OKI, monitoring perkembangan ekonomi dan sistem manajemen pasar tradisional OKI,” terangnya.
Pihaknya, jelas Alamsyah telah menetapkan pilot project terkait pembayaran digital itu.
“Mulai pada 3 pasar; Kayuagung, Tugu Mulyo dan Tulung Selapan, sebagai pilot project. Nantinya akan kami terapkan pada seluruh pasar Tradisional,” tutupnya. (IN)