Nadiem Makarim Sebut Asesmen Nasional Bukan Menghukum Guru & Murid

Nadiem Makarim Sebut Asesmen Nasional Bukan Menghukum Guru & Murid
Nadiem Makarim (foto: ist)

Metrohotnews.com, Jakarta – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim sebut Asesmen Nasional bukan menghukum guru dan murid.

Pergantian Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional, Ia sampaikan dalam amanat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2022, di halaman kantor Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Jumat (13/5/2022).”

Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan, karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk “menghukum” guru atau murid,” jelasnya.

Nadiem mengungkapkan, itu merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar.

Itu baginya, menjadi bahan refleksi bersama, agar dapat mendorong perbaikan mutu pembelajaran serta meningkatkan kualitas pendidikan.

“Ini sebagai bahan refleksi, agar guru terus terdorong untuk belajar,” sambungnya.

Supaya, kata dia, kepala sekolah termotivasi meningkatkan kualitas sekolahnya, menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.

Mantan bos Gojek itu juga mengungkap, penerapan Kurikulum Merdeka Belajar, telah berlaku pada lebih dari 140.000 ribu satuan pendidikan seluruh Indonesia.

“Itu berarti, bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan,” tandasnya.

Asesmen Nasional, umbarnya lagi, merupakan evaluasi dari pemerintah, untuk memetakan mutu sistem pendidikan, pada satuan tingkatan pendidikan dasar dan menengah.

Evaluasi tersebut, tegas Nadiem, menggunakan instrumen asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.

“Pada 2021, asesmen untuk sekolah tingkat dasar hingga menengah, telah di lakukan selama tiga bulan, mulai September hingga November,” pungkasnya. (Rk)

Catatan redaksi

You may also like...